Para pembaca Yth..............

Tulisan dibawah ini hanyalah kesimpulan saya dari hasil analisa yang masih dangkal mengenai sejarah MinangKabau. But I can assure you, there is no any sentence (s) in this work has quoted from the WebSite

Monday, April 19, 2010

Dynasti ADITYAWARMAN


BHAIRAWA Statue - Representative of King ADITYAWARMAN - Founded at Langsat river, head water of Batang Hari river (Water source from DIATAS lake, TALANG mountain's hill, SOLOK SELATAN district, West Sumatra)

Dari tambo2 yang beredar dapat disimpulkan bahwa cikal bakal kerajaan Pagarruyung didirikan pada permulaan abad pertama masehi, tetapi hal ini masih merupakan perdebatan dengan para akhli sejarah Indonesia yang (masih) menyimpulkan bahwa kerajaan terebut didirikan oleh Adityawarman pada tahun 1347 pada saat menetap di wilayah BATU SANGKAR (melarikan diri?). Sangat mungkin bahwa Adityawarman hanya meneruskan kelangsungan kerajaan Pagarruyung yang sudah lama ada sebelum dia datang ke MinangKabau sekitar abad 14 M, karena berdasarkan data lain yang didapat, menyebutkan bahwa sejak abad ke 7 masehi, wilayah Minangkabau memang sudah merupakan bagian dari wilayah kerajaan Shrivijaya penganut aliran Budha, yang pemerintahannya pada masa itu berpusat disekitar lembah Siguntang diwilayah Palembang sekarang.
Pada perkembangannya pusat kerajaan Shrivijaya tersebut sekitar abad 12 dipindahkan kewilayah Jambi sekarang, kemudian pada sekitar tahun 1347 dibawah Adityawarman, pindah ke Pagarruyung (atau hanya sebagian dari keluarga kerajaan saja ?)

Belum begitu jelas korelasi antara kerajaan Pagarruyung dibawah pemerintahan NUR ALAM dengan zaman pemerintahan Adityawarman, apakah Adityawarman mengambil alih Pagarruyung dari tangan keturunan NUR ALAM atau hanya meneruskan kerajaan Pagarruyung yang telah lama ada sebelum Minangkabau masuk menjadi bagian wilayah Shrivijaya sejak abad ke 7 M. Kemungkinan lain didapat dari buku yang berjudul "MinangKabau; West Sumatra - Indonesia" yang diterbitkan oleh yayasan Gebu Minang 1993, dimana didalam buku tersebut diceritakan bahwa pada saat Adityawarman masuk ke wilayah Minang sekitar abad 14 M, seorang Datuk dari wilayah KOTO PILIANG memberikan wilayah Pagarruyung kepada Adityawarman untuk ditempati. Selanjutnya buku tersebut juga menyimpulkan bahwa pada abad tersebut sebenarnya Strata kehidupan bermasyarakat di Minangkabau sudah terbentuk dengan didasari adanya pembagian wilayah KOTO PILIANG dan BODI CHANIAGO dengan segala perangkat birokrasi masing2. lebih jauh lagi yang dapat disimpulkan dari uraian pada buku tersebut ialah, bahwa Pagarruyung dibawah Adityawarman tidak pernah menjalankan pemerintahan secara deJure maupun deFacto untuk seluruh wilayah MinangKabau karena pada masa itu Pagarruyung hanyalah dijadikan satu symbol persatuan untuk seluruh wilayah MinangKabau.

Diera dynasti Adityawarman berada di Pagarruyung, dia & beserta para pengikutnya menganut kepercayaan agaman Budha Hinayana, walaupun sebagian besar masyarakat diwilayah BATU SANGKAR telah memeluk agama Islam. Pada masa itu Adityawarman mengangkat dua orang wakilnya (Perdana Menteri ?) dengan gelar Dt Perpatih nan Sebatang & Dt Ketumenggungan. Sampai disini timbul kembali pertanyaan besar mengenai keberadaan kedua Datuk tersebut, apakah keduanya memang ada dan hidup pada zaman Adityawarman atau bisakah ditarik satu pembenaran atas Hypothesa yang menyatakan bahwa kedua "Perdana Menteri" dizaman Adityawarman itu sebenarnya hanya mewariskan gelar yang sama dari pendahulunya di zaman kerajaan DUSUN TUO? Yang mana hal ini dapat dibenarkan didalam alam adat Minang mengenai pemakaian kembali gelar pusaka yang sudah lama hilang, biasa diistilahkan sebagai "Membangkitkan batang terendam", yaitu satu gelar atau posisi penghulu yang dulu sudah ada dan setelah beberapa keturunan gelar tersebut tidak pernah dipergunakan kembali dengan berbagai alasan, kemudian dimunculkan dan dipergunakan kembali.

Pada tahun 1511 saat Malaka jatuh ketangan Portugis, Pariaman berkembang menjadi pelabuhan besar didaerah pesisir, dimana pada masa itu pengaruh Aceh sudah sangat kuat sekali di kerajaan Pagarruyung. Kurang lebih pada pertengaan abad 16 M dengan mayoritas masyarakat diwilayah BATU SANGKAR sebagai pemeluk agama Islam, dimulailah zaman kerajaan pagarruyung era dynasti Adityawarman yang menganut Islam sebagai dasar kehidupan, dengan pemimpin pertama dalam dynasti itu bergelar SULTAN ALIF.

ADITYAWARMAN.......MAN, udah numpang hidup di Batu Sangkar, ngaku2 Pagarruyung dia yang mbangun..MASAK SIHH ??!!


Sodara2ku dan pembaca semua yang penasaran, Mr. Adityawarman yang ngaku jadi raja pertama di Pagarruyung, Batu Sangkar itu, pertama jadi raja disitu punya istri asal dari wilayah KEDIRI, JaTim, namanya BRAHMANIGEREGES dengan gelar Tuanku Gadih Puti Jamilan. Jadi Anda pembaca, kalau percaya keturunan Adityawarman adalah aseli Urang AWAK, Anda sudah salah BUESARR....hahahaha

No comments:

Post a Comment