Traditional wooden house - UBA village, Bukitinggi, Desember 1988
Berdasarkan data sejarah, pemberontakan tersebut dipicu oleh perlawanan salah satu kelompok masyarakat diwilayah MinangKabau yang mempunyai pemikiran sejalan dengan Peto Syarief beserta dengan para panglimanya yang dijuluki Harimau Nan Delapan (salah satunya adalah Tuanku Nan Renceh yang diduga sebagai salah satu komandan PADRI yang paling BRUTAL,) memimpin perang PADRI untuk menghapus paham sekularisme di Minang (ini kata mereka..) serta hegemoni perdagangan oleh kolonial VOC diwilayah MInang (menurut saya lebih cocok disebut kaum PADRI melakukan pelanggaran HAM berat di ranah Minang).
Pada masa itu sekitar tahun 1825, Belanda dibawah Kapten Bauer membangun benteng (Fort) dengan memakai nama seorang Gubernur Jenderal Belanda yaitu Jendral DeKock dipuncak wilayah yang kemudian dnamakan wilayah Fort DeKcok (Bukit Tinggi) pada zaman itu. Diera pemberontakan PADRI itu pula (1827) dibangun menara pengintai (jam Gadang sekarang) dipusat wilayah Fort DeKock oleh Controleur Rookmaker, sedangkan benteng lainnya dibangun diwilayah Batu Sangkar dengan nama benteng Van der Capellen.
PADRI WAR..it was merely a social conflict between Aceh trader's Clan and PAGARRUYUNG's Clan...and about Mr. IMAM BONJOL, heeeee....is far from what we always been told; a national heroic? Oh nonononoo. In fact, VOC was took an advantage at that time. (lihat artikel Rosihan Anwar; Kompas, 6 Februari 2006 & buku Dobbin, 1983)
Well....pembaca yang budiman, terserah pada Anda, apakah sekarang masih berpendapat bahwa memang benar Mr. IMAM BONJOL dan Mr. RENCEH adalah pahlawan nasional atau bukan, dan apakah gerakan kaum PADRI saat itu memang betul2 membela Islam dan memerangi VOC dengan stigma "Penjajah"?
Siapakah sebenarnya PENJAJAH dan yang DIJAJAH ?
Mr. RENCEH sebagai penganut Islam Wahabbi militan (diduga mirip dengan TALIBAN dan ALQAEDA sekarang), yang selalu menghancurkan setiap NAGARI (di wilayah Minang) yang tidak sepaham dengan dia, yang selalu melakukan pelanggaran HAM dan menganiaya kaum wanita hingga dijadikan GUNDIK oleh pasukannya.
Atau,
VOC dengan pasukan terdiri dari banyak orang dari etnik JAWA (pasukan dibawah SENTOT ALIBASYA, mantan panglima nya DIPONEGORO !) dan MALUKU, yang bersepakat dengan kerajaan Pagarruyung untuk menghadapi kaum PADRI
Atau,
Apakah kerajaan Pagarruyung (Era Adityawarman) sebagai pihak yang TERJAJAH atau PENJAJAH rakyat MinangKabau?
Pada masa itu sekitar tahun 1825, Belanda dibawah Kapten Bauer membangun benteng (Fort) dengan memakai nama seorang Gubernur Jenderal Belanda yaitu Jendral DeKock dipuncak wilayah yang kemudian dnamakan wilayah Fort DeKcok (Bukit Tinggi) pada zaman itu. Diera pemberontakan PADRI itu pula (1827) dibangun menara pengintai (jam Gadang sekarang) dipusat wilayah Fort DeKock oleh Controleur Rookmaker, sedangkan benteng lainnya dibangun diwilayah Batu Sangkar dengan nama benteng Van der Capellen.
PADRI WAR..it was merely a social conflict between Aceh trader's Clan and PAGARRUYUNG's Clan...and about Mr. IMAM BONJOL, heeeee....is far from what we always been told; a national heroic? Oh nonononoo. In fact, VOC was took an advantage at that time. (lihat artikel Rosihan Anwar; Kompas, 6 Februari 2006 & buku Dobbin, 1983)
Well....pembaca yang budiman, terserah pada Anda, apakah sekarang masih berpendapat bahwa memang benar Mr. IMAM BONJOL dan Mr. RENCEH adalah pahlawan nasional atau bukan, dan apakah gerakan kaum PADRI saat itu memang betul2 membela Islam dan memerangi VOC dengan stigma "Penjajah"?
Siapakah sebenarnya PENJAJAH dan yang DIJAJAH ?
Mr. RENCEH sebagai penganut Islam Wahabbi militan (diduga mirip dengan TALIBAN dan ALQAEDA sekarang), yang selalu menghancurkan setiap NAGARI (di wilayah Minang) yang tidak sepaham dengan dia, yang selalu melakukan pelanggaran HAM dan menganiaya kaum wanita hingga dijadikan GUNDIK oleh pasukannya.
Atau,
VOC dengan pasukan terdiri dari banyak orang dari etnik JAWA (pasukan dibawah SENTOT ALIBASYA, mantan panglima nya DIPONEGORO !) dan MALUKU, yang bersepakat dengan kerajaan Pagarruyung untuk menghadapi kaum PADRI
Atau,
Apakah kerajaan Pagarruyung (Era Adityawarman) sebagai pihak yang TERJAJAH atau PENJAJAH rakyat MinangKabau?
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteMenurut anda Padri brutal dan melanggar HAM, itu semuanya hanya berdasarkan karangan M.O. Parlindungan. Menurut saya, terbunuhnya keluarga Pagarruyung bisa saja pernah terjadi, tapi kita tidak tahu motif dibaliknya dan bukan berarti Padri itu brutal.Nyatanya daerah pengaruhnya kala itu sangat luas. Tapi kenapa cerita semacam itu tidak ada di Tanah Minang sebelum buku Tuanku Rao karangan M.O. Parlindungan diterbitkan dan juga pihak Belanda/literatur-literatur sama sekali tidak pernah menjelek-jelekan Tuanku Imam Bonjol/Padri seperti yang ditulis oleh M.O. Parlidungan. Begitu luasnya daerah kekuasaan Kaum Pidari, kenapa sisa-sisa semacam Al Qaedah hampir tidak ada fi Ranah Minang ?
ReplyDeletePagarruyung bukan kerajaan sentralistik , namun merupakan konfederasi nagari-nagari, jadi orang Minang tidak merasa terjajah dengan Adityawarman.
Ini penulis nya menghina kaum paderi nih..bisa dipenjara kalau mengkaburkan sejarah dan menghina pahlawan bangsa...
ReplyDelete